Minggu, 09 Maret 2014

Penyebab dan Bagaimana Mengatasi Jerawat

Hmm siapa ya suka jerawatan?

Saya yakin tidak ada satu pun orang yang suka jerawatan. Dan ternyata banyak orang yang tidak tahu bagaimana jerawat bisa terjadi lho. Jerawat bisa muncul karena pori-pori kulit Anda tersumbat, sehingga muncul kantung nanah di permukaan kulit.

 Jerawat ini salah satu penyakit kulit yang hampir semua orang pernah merasakan. Tidak jarang kan banyak orang rela menghabiskan uang jutaan rupiah untuk membasmi jerawat dan merawat kecantikan kulit mereka. Tapi jangan salah, banyak kok obat jerawat yang murah meriah dan bebas bahan kimia.

Jerawat juga bisa terjadi karena perubahan hormonal. Nah perubahan hormonal lainnya juga memicu pertumbuhan jerawat misalnya menjelang atau sedang menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, stres, bakteri, sel - sel kulit yang mati, produksi minyak yang berlebihan dan malas merawat kulit wajah. 

Si kecil yang mengganggu penampilan ini perlu dibasmi dong ya, biar tidak mengganggu penampilan Anda. 

Nah ini dia solusi menghilangkan jerawat.

1. Usahakan wajah selalu bersih saat Anda berada di rumah.
2. Jangan sering-sering menyentuh jerawat apalagi gatal untuk memencet jerawat. Biarkan jerawat pecah dengan sendirinya agar tidak meninggalkan bekas di kulit wajah.
3. Hindari pemakaian kosmetik saat tidur. Pakailah obat jerawat yang mengandung bahan-bahan alami sebelum tidur.
4. Kenali kulit wajah Anda. Karena kebutuhan pembersih kulit wajah untuk kulit berminyak, kulit kering dan kulit normal itu berbeda. Tapi seiring kemajuan teknologi, ada produk - produk yang cocok untuk semua jenis kulit.
5. Salah satu untuk membasmi jerawat adalah dengan menggunakan cuka kecantikan atau air asam kuat.

Jika segala hal sudah Anda lakukan untuk membasmi jerawat, mungkin Anda belum melakukan ini:

1. Minum air secukupnya. Anjuran pakar kesehatan adalah 2 liter sehari. 
2. Hindari stress dan usahakan selalu rileks.
3. Rajin makan buah dan sayuran.
4. Cucilah wajah dengan sabun pencuci wajah untuk mengurangi minyak berlebihan hanya dua kali saja sehari, karena terlalu sering mencuci wajah akan membuat kelembaban kulit terganggu. Pakailah produk yang bisa mengurangi wajah berminyak.
5. Cuci muka dengan air mineral atau clean water. Air mineral itu memiliki PH 7. Bisa jadi air yang Anda pakai di rumah memiliki kadar PH di bawah 7 dan mengandung kadar besi yang tinggi. Air yang tidak bersih akan memicu timbulnya jerawat.
6. Rutin mencuci bantal, helm dan handuk
7. Rajin membersihkan layar handphone. Tahukah Anda, layar handphone yang kotor adalah tempat yang sangat disukai bakteri, sehingga ia bisa tumbuh dengan subur di tempat itu.
8. Hindari minum minuman kaleng, yang mengandung bahan pengawet. 
9. Rajin membersihkan wajah dan bersihkan wajah dengan produk - produk yang mengandung bahan alami, karena penggunaan produk dengan bahan - bahan kimiawi dalam jangka waktu yang panjang bisa berbahaya untuk kulit.

Semoga bermanfaat


Rabu, 12 Februari 2014

Cara Menghadapi Anak Hiperaktif

Anak hiperaktif, dalam bahasa kedokteran disebut Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) adalah masalah perilaku yang kebanyakan terjadi pada anak – anak. Anak Hiperaktif sering membuat pusing kedua orang tua karena sifat dan tingkah laku anaknya banyak yang tidak dipahami. Seperti tiba - tiba memukul, susah diatur, menendang atau merusak benda - benda yang berada didekatnya. Anak hiperaktif tidak bisa dibiarkan begitu saja karena ke depan akan menjadi masalah yang buruk bagi anak dan kedua orangtuanya.


Sebetulnya Anda tidak perlu berpusing ria jika tahu cara menghadapi anak hiperaktif. Memang dibutuhkan kesabaran, ketelatenan dan mental yang kuat untuk menghadapi anak hiperaktif ini. Berikut ini adalah beberapa jurus atau cara menghadapi anak hiperaktif yang dirangkum dari berbagai sumber.



1. Mengalihkan Aktifitas Fisik



Kekuatan anak hiperaktif luar biasa, bergerak ke sana ke mari tanpa kenal lelah, berlari, memanjat dan apapun kegiatan yang menguras fisik dia sanggup melakukannya. Jangan marah dulu mom, energi si kecil yang luar biasa ini bisa Anda alihkan ke beberapa aktifitas fisik yang menyenangkan. Misalnya berkeliling komplek perumahan di pagi atau sore hari, membiarkan si kecil bertemu teman sebaya dan bermain, jika usia si kecil sudah cukup untuk diajak out bond maka ajak lah dia, salurkan energinya ke beberapa hobi yang mengandalkan fisik seperti belajar ilmu beladiri, bermain sepak bola, bersepeda dan lainnya.



2. Latihan Konsentrasi



Anak hiperaktif sangat sulit untuk berkonsentrasi. Anak hiperaktif tidak akan mau mendengar saat kita sedang menjelaskan sesuatu, tidak bisa diam dalam waktu yang lama dan bersikap tenang. Tipsnya, ajaklah si kecil untuk menggambar, mewarnai dan menyusun puzzle. Ketiga aktifitas tersebut kebanyakan disukai anak - anak dan memang efektif untuk melatih konsentrasi si hiperaktif. Biarkan dia menuangkan imaginasinya dalam sebuah gambar dan biarkan dia bebas mewarnai gambar yang sudah dibuatnya.



3. Konsisten Ajarkan Sopan Santun



Do and don't tetap Anda berlakukan pada anak hiperaktif. Meski dia terlihat cuek saat Anda mengajarkan sesuatu, dia tetap mendengarkan. Anda pernah merasa takjub karena tiba - tiba anak Anda mengingat semua yang Anda ajarkan, padahal saat itu dia seperti tidak mendengarkan kata - kata Anda. Bersabarlah untuk terus konsisten mengajarkan anak hiperaktif sopan santun. Saat waktunya makan, beri tahu dia bahwa saat makan tidak boleh berlarian atau banyak bergerak. Saat di tempat umum, katakan padanya untuk menjaga sikap.

 Misalnya dengan mengatakan "Ade diam dulu ya, Mama mau bayar mainan ade dulu," 

4. Pendekatan Emosional

Anak hiperaktif sangat membutuhkan perhatian kedua orangtuanya. Meski Anda bekerja, luangkan beberapa menit dalam sehari untuk berinteraksi dengannya. Misalnya mengobrol dengan anak, menemani anak bermain walau sebentar, mengajak anak bermain, jalan - jalan di sekitar rumah dan mengajaknya beribadah bersama. Percayalah, pendekatan emosional adalah salah satu terapi yang efektif untuk menghadapi anak hiperaktif.

5. Kendalikan Emosi Anda

Saat teriakan bahkan cubitan Anda sudah tidak mempan lagi bagi anak hiperaktif, kini saatnya bagi Anda untuk mengendalikan emosi Anda sendiri. Anak - anak hiperaktif memang sangat menguras emosi dan menguji kesabaran. Emosi boleh saja karena sangat manusiawi tapi setelah itu minta maaflah pada anak. 

Demikian tips cara menghadapi anak hiperaktif. Dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran yang tinggi untuk menghadapi anak hiperaktif. Akan banyak menyita waktu Anda, tapi demi kebaikan anak kenapa tidak?

Selamat mencoba.




Minggu, 09 Februari 2014

Mengenal Anak Hiperaktif

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) adalah masalah perilaku yang kebanyakan terjadi pada anak – anak. Kita sering mengenalnya dengan anak hiperaktif. Anak – anak hiperaktif mengalami gangguan pada masalah tingkah laku baik di rumah dan di lingkungan sekitar.

Anak hiperaktif bagi sebagian orangtua cukup mengganggu karena karakter anak hiperaktif memang berbeda dengan anak – anak pada umumnya. Gejala anak hiperaktif bisa terpantau sejak dini yakni pada usia 2 tahun. Usia 2 tahun adalah usia di mana anak – anak mengeksplorasi lingkungannya, tidak bisa diam, sentuh ini itu, tapi Anda perlu khawatir saat tingkah laku anak sudah diluar batas kewajaran.

Misalnya, anak sangat sulit diatur, teguran orangtua atau orang sekitar hanya mempan beberapa menit, bertingkah yang tidak semestinya dilakukan anak – anak seperti memanjat tidak pada tempatnya, tiba - tiba memukul, bergerak tidak beraturan, banyak bicara, tidak bisa konsentrasi, tidak mau diam dan bergerak secara impulsive atau bergerak tiba – tiba.

Kebanyakan orang mengira, tingkah laku anak balita yang aktif memang wajar tapi jika anak Anda mempunyai 5 dari ciri – ciri di atas kemungkinan anak Anda termasuk anak hiperaktif. Anak hiperaktif bukan tidak bisa ditangani, penanganan anak hiperaktif terletak pada kedua orangtuanya. Anak hiperaktif sangat membutuhkan perhatian lebih orangtuanya. 

Tingkah laku anak hiperaktif yang tidak wajar itu bukan karena salah asuhan orangtuanya, melainkan ada gangguan syaraf pada sel otak yang dipengaruhi oleh hormon dopamine yang berfungsi sebagai neurotransmiter.

Anak hiperaktif mengalami gangguan transportasi antara dopamine transporter dan dopamine reseptor dalam penerimaan dopamine di sel otaknya. Karena terjadi gangguan ini maka anak hiperaktif sangat tidak terkontrol emosinya. 

Anak hiperaktif bisa ditangani dengan berbagai cara yaitu pengobatan medis dan psikologis yang melibatkan dokter, psikiater, orangtua, keluarga besar, lingkungan dan guru. Anak – anak hiperaktif memang harus ditangani sejak dini karena jika tidak ditangani dengan baik kelak anak hiperaktif akan bermasalah dengan hidupnya. Misalnya kenakalan remaja, depresi, bahkan sampai bunuh diri.